Kamis, 19 Agustus 2010

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)

Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.

Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

Latar belakang berdirinya OSIS

Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dan secara operasional diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembangunan Nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan pendidikan merupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Di dalam garis-garis besar haluan Negara ditetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Wawasan Wiyatamandala
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor: 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut:

* Sekolah merupakan wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
* Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1. meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
2. meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3. mempertinggi budi pekerti,
4. memperkuat kepribadian,
5. mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
* Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.
* Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
* Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.

Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Struktur organisasi
Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

* Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)
* Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)
* Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)
* Ketua Umum
* Wakil Ketua I
* Wakil Ketua II
* Sekretaris Umum
* Sektetaris I
* Sekretaris II
* Bendahara
* Wakil Bendahara
* Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

Dan biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Arti lambang

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga

Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.

Buku terbuka

Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Kunci pas

Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.

Tangan terbuka

Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab.

Biduk

Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita – citakan.

Pelangi merah putih

Tujuan nasional yang dicita–citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.

Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

Warna kuning

Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.

Warna coklat

Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.

Warna merah putih

Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

source : click

LAYANAN INTERNET


Beragam Layanan Internet



Meskipun Web adalah layanan yang paling populer diantara pengguna internet, namun itu bukanlah satu-satunya yang ada di dunia maya ini.

E-mail (Electronic Mail)
Ini adalah layanan penyampaian pesan lewat jaringan internet. Mirip seperti surat-menyurat lewat pos. Bedanya, e-mail tidak membutuhkan perangko dan petugas pos. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah program e-mail seperti Outlook dan Outlook Express. Atau dapat juga memanfaatkan fasilitas secara online, yaitu e-mail berbasis Web. Kita perlu akses internet dan membuat akun yang dilindungi oleh password.

Dalam e-mail, sebuah alamat dilengkapi dengan simbol @ (dibaca at dalam bahasa Inggris) yang memisahkan nama pengguna dengan nama domainnya. Kita dapat menyimpan alamat-alamat e-mail teman ke dalam address book yang telah tersedia, dan berkirim surat elektronik pada mereka. Fasilitas ini jauh lebih mudah, murah dan cepat jika dibandingkan dengan pengiriman surat manual lewat jasa Pos.

FTP (File Transfer Protocol)

FTP menentukan standar-standar dalam mentransfer file dengan upload dan download. Upload juga dikenal dengan nama "unggah", sedangkan download memiliki nama lain "unduh". File yang ditransfer dapat berupa file gambar, teks, video dan lainnya.

Terdapat suatu situs FTP yang berisi tentang file-file yang diam dalam suatu server. Banyak diantara situs-situs tersebut yang memiliki FTP anonim, dimana semua orang dapat melakukan transfer file. Namun ada juga yang membatasi file transfer hanya oleh mereka yang memiliki akun yang terotorisasi (dilengkapi password) pada server FTP itu.

Newsgroup
Di sini merupakan area diskusi online bagi pengguna tentang objek-objek tertentu. Kita dapat bergabung dengan group ini dan mengirim pesan untuk ditanggapi oleh anggota lain. Ada juga yang mengharuskan kita untuk registrasi dulu untuk mendapatkan username dan password. Atau ada juga newsgroup yang khusus untuk komunitas tertentu.

Misalnya mahasiswa matakuliah tertentu yang dilengkapi dengan nama dan sandi mereka sendiri, akan dapat memasuki area diskusi sehingga pihak lain tidak dapat ikut campur dalam kuliah mereka. Biasanya kita menggunakan program Newsreader untuk berpartisipasi di dalamnya. Namun ada juga kelompok diskusi yang tidak membutuhkan fasilitas ini. Mereka menggunakan Message Board (papan pesan) yang relatif lebih mudah digunakan.

Milis (Mailing List)
Milis adalah kelompok alamat e-mail yang memiliki suatu nama tunggal, yang menyatukan mereka dalam kelompok diskusi. Jika salah seorang anggota mengirim e-mail pada milis, maka otomatis seluruh anggota akan menerimanya. Biasanya dikelola oleh orang-orang yang memiliki kesamaan tertentu, misalnya kesamaan institusi, atau kesamaan hobi.

Chatting

Chatting atau mengobrol, berarti melakukan pembicaraan tertulis real-time (saat itu juga) dalam komputer. Chat Room adalah lokasi pada server internet yang menampung orang-orang yang sedang chatting. Jika Anda mengirim pesan pada chat room, maka semua orang yang ada di server akan dapat membaca pesan Anda dan membalasnya secara langsung. Mirip seperi mengoblor di dunia nyata.

Ada juga yang dapat dilakukan lewat video sehingga kita dapat melihat lawan bicara kita di ujung sana. Untuk dapat dilihat dan didengar, kita membutuhkan headset dan webcam.

Jika ingin melakukan chatting, kita harus memiliki program chat-client yang beberapa dapat diunduh gratis dari net. Lalu terhubung ke chat server dan mengobrol sampai tangan pegal.

Instant Messaging
Layanan real-time ini memungkinkan kita melihat status dari orang lain, apakah online atau tidak. Jika online, kita dapat berbicara dengannya lewat audio dan video atau hanya sekedar mengirim pesan. Agar IM dapat berjalan, kesua belah pihak haruslah sama-sama online. Kita mungkin membutuhkan software messenger untuk melakukannya.

VoIP (Voice over Internet Protocol)
Disebut juga Telepon Internet. Artinya kita dapat menelpon lewat jaringan internet alih-laih lewat jaringan telepon biasa. Kita membutuhkan sambungan internet berkecepatan tinggi untuk dapat melakukan Voice over IP ini. Biaya yang dibutuhkan juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan telepon biasa.

source : click